Film ‘Lovely Man’ adalah film lama dengan pemeran utama, Donny Damara (Ipuy). Ia mendapatkan penghargaan sebagai aktor terbaik dalam ajang Festival Film Asia keenam.
Dengan lawan main Raihaanun yang berperan sebagai anak dari Ipuy bernama Cahaya, ‘Lovely Man‘ menghadirkan chemistry kuat dan apik sebagai sosok ayah dan anak.
Banyak jalan cerita yang jika ditelaah memberikan ruang inklusif di masyarakat.
Tidak Masalah Menjadi Waria
Suatu hari Donny Damara, berperan sebagai Ipuy, waria atau transpuan yang hidup sendirian di sebuah rumah susun ibu kota. Ia bekerja selepas Magrib dan berakhir sebelum Subuh.
Tetangga di sekitarnya sudah mengetahui rutinitas sehari-hari seorang Ipuy selama bertahun-tahun hidup berdampingan. Cahaya mendapatkan kabar ayahnya dari mereka.
Ipuy pun pergi meninggalkan rumah karena kekecewaan istrinya saat mengetahui ia adalah seorang waria.
Saat pertemuan pertama Ipuy dan istrinya, Ipuy sedang bekerja sebagai pekerja bangunan. Pertemuannya di siang hari. Istrinya tidak berpikir jika Ipuy akan menjadi waria pekerja seks di malam hari. Runtuh sudah pernikahan lima tahun hangat mereka.
Saat ditanya Cahaya apakah berat menjadi waria, Ipuy menjawab memang inilah takdirnya dan ia merasa biasa saja dalam menjalaninya, tidak ada rasa paksaan apa pun.
Sebagai waria, Ipuy merasa tidak merugikan siapa pun, ia hidup dengan penghasilannya sendiri dan bersosialisasi sesama mereka.
Baca Juga: Lihat, Potret Jalan Terjal Religius Waria: Mereka Bukan Orang yang Menyimpang Moral
Saat pertama kali bertemu, Cahaya sempat kaget dan tidak percaya bahwa di depan dirinya adalah ayah kandungnya. Cahaya pun memutuskan melepas kerudungnya agar orang di sekitar mereka tidak membincangkan keanehan perempuan berkerudung yang mau berinteraksi dengan seorang waria.
Aku jadi teringat cerita temanku dua minggu lalu, saat itu mereka bepergian menaiki transportasi umum. Saat di singgah di stasiun, beberapa waria masuk ke dalam rangkaian kereta tempat mereka duduk. Mereka sontak tertawa kecil dan mengaku bukan menertawakan waria itu—melihat teman yang lain gugup saat duduk di samping waria itu.
Sontak waria itu tersadar akan kejadian sekilas itu dan mengatakan kepada temanku bahwa ia telah biasa diperlakukan seperti itu.
Mungkin itu yang dirasakan Ipuy bertahun-tahun. Akhirnya, satu-satunya cara adalah mengacuhkan segala omongan dan pandangan orang disekitarnya—tidak ingin mengambil pusing.
Belum lama ini juga viral sebuah video yang beredar di dunia maya yang menyindir para waria yang tengah mencari klien di pinggir jalan salah satu daerah di Jakarta Selatan. Kolom komentar pun ramai menertawakan candaan yang mengaitkan sepinya klien mereka dengan fenomena pengunjung Tanah Abang yang sepi pengunjung karena TikTok Shop.
Jatuh Hati dengan Lelaki
Ipuy akhirnya pergi meninggalkan istri dan anaknya dan selama 14 tahun berusaha menata kembali kehidupan barunya.
Dalam satu hari bekerja, ia bisa bertemu dengan beberapa klien yang membutuhkan jasanya. Ada satu lelaki yang jatuh hati dan serius padanya—mereka pun menjalin kasih. Untuk memperlihatkan keseriusan dalam hubungan itu, Ipuy pun berusaha melakukan operasi plastik.
Untuk melakukan operasi plastik di Surabaya, Ipuy harus merogoh kocek sebesar Rp. 30 juta—ia pun meminjam uang di salah satu kliennya. Namun, kejadian ini yang memalapetakakan Ipuy—ia tidak bisa membayar utang itu dan berusaha lari dari mereka.
Setelah lulus dari sekolah tingkat atas, Cahaya nekat pergi sendirian ke Jakarta untuk bertemu ayahnya—ia lupa seperti apa wajah atau sosok yang bersamanya sampai berumur lima tahun dulu. Tidak mengantongi restu ibunya, ia pun berhasil mewujudkan keinginan bisa bertemu kembali dan ngobrol dengan ayahnya hanya semalam saja
Beberapa jam setelah bersua, Ipuy menyadari bahwa Cahaya hamil. Cahaya terus-terusan bolak-balik ke kamar mandi karena merasa mual dan akhirnya muntah. Cahaya mengaku belum memberitahu ibunya bahwa ia telah hamil dari pacarnya dan saat ini usia kehamilannya telah delapan minggu.
Ternyata niat Cahaya menjumpai ayahnya yang lain adalah untuk mencari alasan ingin mempertahankan kehamilan tidak terduga ini. Cahaya menganggap pacarnya bersikap seperti Ipuy yang meninggalkan mereka.
Memperbaiki Diri Setelah Gagal jadi Ayah
Dalam film ‘Lovely Man‘, momen pertemuan perdana Ipuy dan Cahaya setelah belasan tahun membuat ia sedikit berkecil hati dan menganggap Cahaya malu bertemu dengannya.
Tapi kondisinya justru sebaliknya, Cahaya tidak mempermasalahkan itu, bahkan ia mengakui dan meng-skak mat orang yang menggosipi Ipuy saat mereka makan malam dan duduk bersama.
Ipuy mendapatkan penghasilan yang lebih dari cukup atau lebih besar daripada gaji menjadi pekerja bangunan. Ia terus bekerja setiap malam menjadi waria pekerja seks. Ipuy mengirimkan uang untuk istri dan anaknya setiap bulan (tidak pernah telat) untuk keperluan rumah dan sekolah.
Saat mengetahui Cahaya tengah hamil, ia pun tidak menghakimi atau memarahi Cahaya. Ipuy hanya berpesan kepada Cahaya untuk tetap menjalani setiap kehidupan yang terjadi padanya—jangan pernah lari dari masalah yang ia tengah hadapi.
Memang di sini figur ayah seorang Ipuy memang terkesan lari dari tanggung jawab karena kabur dari rumah bertahun-tahun lamanya. Jikalau masih hidup bersama hanya akan melukai anak dan istrinya.
Oleh sebab itu, ia memilih memutus semua ikatan dan kenangannya untuk hidup yang ia inginkan dan berupaya bertanggung jawab dengan menafkahi keluarganya.