(G)I-DLE punya konsep yang berani dan menarik termasuk menyuarakan kritik terhadap budaya patriarki di Korea Selatan.
Lewat karya, mereka ingin menunjukkan bahwa perempuan punya kekuatan yang setara dengan laki-laki.
(G)I-DLE, girl grup K-Pop yang sedang naik daun, diberitakan akan menggelar tur dunia 2024 di 14 kota. Kabar ini diumumkan lewat media sosial (G)I-DLE dan segera disambut dengan gembira oleh fanbase mereka.
Grup dengan sejumlah hits populer ini berhasil menarik perhatian penggemar di negaranya maupun di pasar internasional. Dari awal debut pada 2018 hingga satu comeback ke comeback lainnya, (G)I-DLE berhasil menduduki puncak tangga lagu.
Grup dengan anggota Miyeon, Minnie, Soyeon, Yuqi, dan Shuhua ini disebut-sebut punya kemampuan menciptakan lagu-lagu yang kuat. Mereka dikenal dengan musik yang dinamis, penampilan panggung yang energik dan gaya fashion yang trendi.
Pada album mini I Never Die misalnya, (G)I-DLE tampil dengan konsep girl crush dan rock and roll. Salah satu hits-nya, “Tomboy”, bercerita tentang makna kecantikan yang berbeda.
Baca Juga: Ukhti Sekaligus Army: Negosiasi Antara Agama dan Hiburan Generasi Muda Muslim Indonesia
Sementara di album mini I Love, (G)I-DLE menempatkan “Nxde” sebagai lagu andalan. Single ini menawarkan konsep dengan inspirasi dari salah satu ikon Hollywood, Marilyn Monroe. Dengan konsep ini mereka menantang seksualisasi perempuan oleh tatapan laki-laki.
Lewat lirik lagu dan klip video musiknya (G)I-DLE menunjukkan perempuan punya kekuatan yang setara dengan laki-laki. Tidak hanya itu, mereka juga tidak takut untuk mengkritik standar kecantikan Korea Selatan yang tidak realistis dan menentang budaya patriarki.
Yuk kita kulik, lagu-lagu mereka yang punya pesan-pesan kuat.
‘Lion’
Dalam lagu ini, (G)I-DLE secara eksplisit menegaskan perempuan punya kekuatan untuk menghadapi segala hal. Dengan video musik berlatar bangunan istana, (G)I-DLE menciptakan konsep perempuan sebagai sosok yang poweful, layaknya seorang ratu.

Singa secara luas dikenal sebagai raja hutan. Namun, konsep yang ditampilkan (G)I-DLE memaknai singa sebagai ratu. Dalam lirik lagunya mereka menegaskan perempuan adalah singa, yang berarti perempuan adalah ratu.
“Ooh, I’m a lion, I’m a queen 아무도.”
(Ooh, aku singa, aku ratu, tak satupun (hanya dirinya, perempuan).)
Seperti penggalan lirik di atas yang diulang beberapa kali.
“그래 ooh 날 가둘 수 없어, 아픔도.”
(Ya ooh, tidak ada yang bisa menghalangiku, bahkan rasa sakit.)
“그래 ooh 길들일 수 없어, 사랑도.”
(Ya ooh, tidak ada yang bisa menaklukanku, bahkan cinta.)
Baca Juga: Membentuk Fandom Tanpa Jadi Toksik? Yuk, Bisa Kok!
Penggalan lirik ini menyatakan perempuan juga punya kekuatan yang tidak bisa dihalang-halangi. Bahkan rasa sakit hingga cinta sekalipun. Rasa cinta yang menghampiri tidak akan mengubah sifat atau prinsip dari perempuan tersebut.
Dalam lagu ini, (G)I-DLE memosisikan sebagai perempuan yang heartless dan tidak tergoyahkan akan interupsi apapun serta tetap kokoh terhadap pendiriannya.
‘Nxde’
Lewat lagu ini, (G)I-dle secara gamblang menunjukkan ketidaksukaan terhadap pelaku dan perilaku mesum yang merugikan perempuan. Lirik lagunya menegaskan tidak ada yang salah dengan pakaian perempuan. Sebaliknya pikiran liar dan kotorlah yang membuat pakaian perempuan seolah-olah negatif.
“Why you think that ’bout nude? ‘Cause your view’s so rude, think outside the box, then you’ll like it.”
Penggalan lirik yang jadi pembuka lagu tersebut, seperti sebuah gugatan.
“야한 작품을 기대하셨다면.”
(Jika kamu mengharapkan sesuatu tayangan yang seksi.)
“Oh, I’m sorry 그딴 건 없어요, 환불은 저쪽.”
(Oh maaf, tidak ada yang seperti itu, pengembalian dananya ada di sana.)
“대중은 흥미 없는 정보.”
(Informasi yang tidak diminati masyarakat.)
“그 팝콘을 던져도 덤덤 (덤덤).”
(Bahkan jika kamu melempar popcorn itu, dum dum (dum dum).)
“행복과 반비례 평점 but my 정점.”
Ratingnya berbanding terbalik dengan kebahagiaan tapi puncakku
“멋대로 낸 편견은 토할 거 같지.”
(Aku merasa seperti akan muntah karena prasangkaku yang diungkapkan secara sewenang-wenang.)
Baca Juga: Cancel Culture atau Boikot, Seberapa Efektif Diterapkan pada Pelaku Kekerasan Seksual?
Bait tersebut menunjukkan sosok perempuan yang tetap teguh pendirian atas tubuhnya. Meski penonton kecewa dan marah karena tidak ada konten yang diinginkan (perempuan yang tak berbusana).
“Now I draw a luxury nude.” Penggalan lirik ini menunjukkan di balik tampilan yang seksi dan glamor, ada sosok perempuan yang bermartabat.
“아름다운 나의 누드.”
(Telanjangku yang cantik.)
“I’m born nude.”
“변태는 너야.”
(Kamu cabul.)
(G)I-DLE tanpa basa-basi berkata sering kali orang-orang melihat perempuan itu cantik dalam keadaan telanjang. Sementara semua orang dilahirkan dalam keadaan telanjang, dan mengapa orang-orang melakukan seksualisasi terhadap perempuan. Di akhir, (G)I-DLE mencibir orang yang berpikiran cabul.
‘Queencard’
Lagu ini memang dipersembahkan untuk para perempuan. Mereka menegaskan bahwa setiap perempuan adalah cantik dan memiliki keunikannya masing-masing.
Selain mendeklarasikan women support women, (G)I-DLE juga mengkritisi standar kecantikan di Korea Selatan yang sangat tinggi. Hal ini diperlihatkan ketika Soyeon, member (G)I-DLE sedang berada di ruang bedah untuk operasi plastik.

Dalam video musik “Queencard”, audiens disuguhi dengan realitas yang ada. Yakni ketika seseorang melihat penampilan orang lain di media sosial, kemudian mencoba untuk mengubah dirinya.
Sikap saling dukung ditunjukkan ketika para perempuan mengajak satu sama lain agar mulai mencintai diri dan percaya diri. Ini terlihat dalam lirik, “I’m a Queencard. You wanna be the Queencard?”
Dengan nada lagu yang dinamis dan bersemangat, (G)I-DLE mengajak perempuan untuk selflove dan tak menghiraukan standar kecantikan yang merugikan perempuan. Setiap lirik “Queencard” memberikan dukungan penuh kepada perempuan.
Baca Juga: Kenalan Yuk ama Kpop Idol Representasi LGBTQ
“월, 화, 수, 목, 금, 토, 일, 미모가 쉬지를 않네.”
(Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu, kecantikanmu tak pernah berhenti.)
“머리부터 발끝까지 눈부셔 빛이 나네.”
(Itu bersinar menyilaukan dari ujung kepala sampai ujung kaki.)
“아름다운 여자의 하루는 다 아름답네.”
(Setiap hari seorang perempuan cantik itu cantik.)
“태어나서 감사해 every day.”
(Aku setiap hari bersyukur karena telah dilahirkan.)
Lirik tersebut menunjukkan setiap hari perempuan itu cantik dari ujung kepala sampai ujung kaki. Kalimat tersebut mengingatkan bahwa setiap perempuan punya keunikannya sendiri. (G)I-DLE juga mengajak perempuan untuk bersyukur karena sudah lahir di dunia ini.
Baca Juga: Feminisme Sulit Diperjuangkan di Korea, Namun Idola K-Pop Tetap Kampanye Lewat Karya Mereka
“Queencard I’m hot. My boobs and booty is hot.”
“Spotlight 날 봐 (lihat aku). I’m a star, star, star.”
“Queencard I’m top. I’m twerkin’ on the runway.”
“I am a Queencard. You wanna be the Queencard?”
“아무거나 걸친 girl (girl).”
Perempuan (dapat) mengenakan apapun.
“마르거나 살찐 girl (girl).”
Gadis kurus ataupun gemuk.
“자신감 넘치는 girl (girl).”
Gadis yang percaya diri.
Dalam setiap penggalan lirik tersebut, (G)I-DLE meyakinkan setiap perempuan untuk percaya diri dengan tubuhnya. Selain itu, perempuan harus sadar bahwa mereka boleh melakukan apa saja dan memakai baju apapun. Tidak ada batasan dalam berpakaian dan berekspresi, alih-alih tidak percaya diri, sebaiknya bebas berekspresi dan merayakan yang ada dalam diri.
Penggalan lirik “I’m a Queencard, you wanna be the Queencard” jadi semacam kunci. Sebuah ajakan untuk bergabung menjadi perempuan yang percaya diri dan mencintai segala hal yang ada pada dirinya.
‘Tomboy’
Lagu ini mengkritisi standar kecantikan dan toxic femininity terhadap perempuan. Bertajuk “Tomboy” karena tidak semua perempuan memilih penampilan dan ekspresi yang feminin. Salah satunya ditunjukkan dengan warna merah muda.
“Tomboy” juga menyentil para laki-laki yang sering membuat standar kecantikan terhadap perempuan dengan kriteria sesuai yang mereka inginkan.
“Why are you cranky, boy?”
“뭘 그리 찡그려, 너?”
(Kenapa kamu begitu cemberut?)
“Do you want a blond Barbie doll?”
“It’s not here, I’m not a doll (like this if you can)”
Lirik tersebut menggambarkan realitas yang ada bahwa laki-laki sering kali berisik dengan mengatakan perempuan harus sesuai dengan standar mereka. Seperti rambut pirang layaknya boneka Barbie.
Baca Juga: Halloween di Itaewon: Momen Ditunggu Pasca Pandemi, Jadi Tragedi Memilukan di Korsel
Dalam video musiknya (G)I-DLE menunjukkan perempuan juga punya kekuatan untuk melawan semua standar yang dibentuk laki-laki.

“사정없이 까보라고 you’ll lose to me, ya.”
(Suruh aku mengkritikmu tanpa ampun, kamu akan kalah dariku ya.)
“사랑 그깟 거 따위 내 몸에 상처 하나도 어림없지.”
(Cinta, hal semacam itu, tak seperti ada satupun luka di tubuhku.)
“너의 썩은내 나는 향수나 뿌릴 바엔.”
(Lebih baik aku menyemprotkan parfum tengikmu saja.)
“Tomboy” memiliki aura perempuan yang sangat kuat. Dengan tema woman power lirik lagu ini menunjukkan perempuan bukanlah sosok yang lemah.
Dalam cuplikan tersebut menceritakan kalau perempuan bersama-sama kompak menolak standar kecantikan, maka itu semua bisa dihilangkan.
“Your mom raised you as a prince, but this is queendom, right?”
“I like to dance, I love my friends. Sometimes we swear without cigarettes.”
“I’d like to “Eh”, on drinking whiskey. I won’t change it, what the hell?”
Lirik tersebut menyindir laki-laki dan menunjukkan kebebasan ekspresi terhadap jalan hidup yang dipilih oleh perempuan. Pada dasarnya, tidak ada siapapun yang berhak mengatur cara dan gaya hidup seseorang.
Girl group asal Korea Selatan yang menyuarakan kesetaraan gender melalui karya musik dan videonya ini patut diapresiasi. Mereka pun menyemangati dan mengingatkan perempuan untuk tetap percaya diri dan menerima diri sendiri. Mereka juga menegaskan perempuan punya kekuatan untuk melawan hal-hal yang merugikan dirinya.
(sumber foto: Instagram @official_g_i_dle)